SELAMAT TINGGAL KAWAN

Terperangkap di dalam al quran dan hadis
Letih untuk merasa gentar, bosan akan sikap si pelaung kebenaran.
Aku rasa lebih baik..
menjadi seorang yang hanya sekadar
bersungguh-sungguh melakukan kebaikan untuk diri sendiri
bukan di mata orang-orang..
Dan di dalam situasi tidak bertuhan
baru aku merasakan diriku..
perlu mengasihi apa yang ada di sekelilingku...
Maafkan aku jika aku tidak berhaluan kiri atau kanan,
karena kita manusia berkeyakinan bahawa
kita bebas membuat pilihan...
muga segala yang aku laungkan dahulu..
Ku kenal baik dan buruk untuk aku meneruskan
sebuah perjalanan resah sampai akhirnya...
selamat tinggal kawan...

KE NERAKAKAH AKU?

Dulu.. aku pernah berfalsafah..
"pada yang bertuhan.. tahulah jalan pulang..."
Ke mana rumahmu?
Kembali menjadi tanah? atau kembali menjadi air mani?
Itulah dongengan falsafah yang tidak pernah ada jawaban
namun boleh bertanya...
pada agama yang punyai jawaban namun disekat kebebasan jiwamu..
Muga aku akan dimasukkan ke neraka dongengan mereka
dan aku akan menjadi kayu api sebagai pembakar mereka
di dalam jiwa yang beku tanda kebodohan mereka sendiri.
Aku tetap ingin menjadi aku..
Bebas dari belenggu yang menyenakkan kehidupanku
sebagai seorang manusia yg sebenar.

AKHIRNYA AKU BEGINI.. MENCARI BAHAGIA

Aku rasa tuhan sedang bersembunyi di mana-mana.
Dan aku juga rasa tuhan itu tinggal di arasy..di atas langit sana..
Dan aku rasa, kewujudan tuhan itu adalah pada makhluknya yg dilantik menjadi utusan...
Inilah Tuhan2 para pendeta agama.. yg menjual dan mempromosikan ttg tuhan masing2.
Mereka merasakan tuhan2 mereka ini yang paling benar..
Namun, mereka juga yang membuatkan semua sahabat handai kebingungan
berpaksi pada tuhan yang mana?
Inilah kawan-kawan manusiaku.. ada yang sudah ketagih setiap hari bercinta
dengan apa yang tidak dapat dibuktikan.
Walaupon.. hati dan fikiran meronta..
keyakinan kata mereka mengatasi segalanya...
Bagi aku... di akhir kalimat
kita adalah tuhan untuk diri kita sendiri. - pakoz